“Pengantar Living Qur’an: Penerapan Metode Azka sebagai Model Inovatif dalam Pembelajaran Al-Qur’an di Masjid Fathullah, UIN Jakarta”
Keywords:
: Living Qur’an, Metode Azka, Pembelajaran Al-Qur’an, Masjid FathullahAbstract
Tulisan ini menelaah tentang perkara Pengantar al-Qur’an yang eksis di masyarakat (Living Qur’an) serta pendekatan yang diusung sebagai model inovatif dalam pembelajaran Al-Qur’an, dengan fokus pada penerapan Metode Azka di Masjid UIN Fathullah Jakarta. Pada konteks ini, penulis meneliti secara khusus fenomena Living Qur’an dengan mengilustrasikan implementasinya dalam konteks masyarakat. Analisis terhadap Metode Azka di Masjid UIN Fathullah Jakarta disertai dengan pertimbangan atas berbagai faktor, di antaranya adalah penggunaan tiga metode pembelajaran, yaitu Talaqqi, Talaffuzi, dan Tasmi. Banyak metode pembelajaran al-Qur’an bagi pemula yang kurang menyajikan pendekatan yang komprehensif terhadap huruf hijaiyah, bahkan dalam merujuk kepada karakteristik masing-masing huruf hijaiyah pun dianggap memiliki risiko yang signifikan, inilah premis fundamental dalam perancangan metode ini. Pendekatan kualitatif digunakan dalam menggali beberapa teori terkait Pengantar Al-Qur’an yang Hidup dan melakukan wawancara terhadap para praktisi terkait Metode Azka. Kesimpulan yang diambil menegaskan bahwa Metode Azka menawarkan lingkungan pembelajaran yang kondusif, fleksibel, dan lebih sistematis, khususnya bagi anak-anak berusia 6-10 tahun dalam proses pembelajaran Al-Qur’an.
Abstrac
This article discusses the concept of Introduction to the Living Qur’an and the approach proposed as an innovative model in learning the Qur’an, with a focus on the application of the Azka Method at the UIN Fathullah Mosque, Jakarta. In this context, the author specifically examines the Living Qur’an phenomenon by illustrating its implementation in the context of society. Analysis of the Azka Method at the UIN Fathullah Jakarta Mosque is accompanied by consideration of various factors, including the use of three learning methods, namely Talaqqi, Talaffuzi, and Tasmi. The fundamental premise in designing this method is the view that many Al-Qur’an learning methods for beginners do not provide a comprehensive approach to hijaiyah letters, even referring to the characteristics of each hijaiyah letter is considered to have significant risks. A qualitative approach was used to explore several theories related to Introduction to the Living Qur’an and conducted interviews with practitioners regarding the Azka Method. The conclusions drawn confirm that the Azka Method offers a learning environment that is conducive, flexible, and easier to understand, especially for children aged 6-10 years in the process of learning the Al-Qur’an.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Moh Erfan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
License
Qur'ania: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir is licensed under a Creative Commons Attribution- 4.0 International Public License (CC - BY 4.0).