Pendidikan Sosial dalam Kemukjizatan Semut

(Studi Analisis Tafsir Sains Q.S An-Naml Ayat 17-19 )

Authors

  • Misnatun IAI Al Khoziny Sidoarjo
  • Muhammad Ruslan IAT al-Khairat Pamekasan

Keywords:

Semut, Al-Qur’an, Tafsir Sains.

Abstract

Al-Qur’an merupakan kitab bagi umat manusia, tanpa ada yang memberatkan antara satu kaum dan satu kaum yang lain. Al-Qur’an juga merupakan bukti  keesaan Allah SWT yang telah mencipta segala sesuatu dengan begitu detailnya. Melalui al-Qur’an lah manusia dapat mengambil pelajaran atau hikmah akan hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh sang pencipta, meski pembuktiannya tersebut dibuktikan setelah berkembangnya teknologi dan zaman. Perspektif ini merupakan suatu telaah terhadap gagasan yang ditawarkan oleh al-Qur’an dalam Tafsir Sains tentang “Pendidikan Sosial Dalam Kemukjizatan  Semut  (Studi Analisis Tafsir Sains QS. An-Naml Ayat 18-19)”, merupakan penelitian yang pendekatannya menggunakan kualitatif yang lebih focus pada library research (kajian pustaka), dengan jenis penelitian content analisis (analisis isi). Adapun teknik yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data adalah documenter dan sumber tertulis, dengan cara menghimpun dan menata data berupa buku-buku sains dan ayat-ayat Al Qur’an berkenaan dengan tema yang akan dikaji, melakukan analisis yang mendalam terhadap ayat Al Qur’an, serta menguraikan penapsiran dan ayat-ayat yang akan dikaji kemudian dipadukan dengan buku-buku yang relevan. Serta dalam menganalisis penelitian ini penulis menggunakan metode descriptive analysis (analisis deskriftif). Hasil penelitian menyimpulkan, 1). penafsiran ulama’ tafsir tentang kehidupan semut QS An-Naml Ayat 18-19. adalah bahwa suatu ketika nabi sulaiman  berjalan dengan tentaranya pada suatu daerah. Nabi Sulaiman  tersenyum, raja semut itu juga mengatakan bahwa seandainya ada diantara semut-semut itu yang terinjak oleh Nabi Sulaiman  dan tentaranya, maka hal itu bukanlah sengaja dilakukannya. Sikap Nabi Sulaiman  pada waktu menerima nikmat Allah  adalah sikap yang harus dicontoh dan dijadikan suri teladan oleh setiap kaum muslimin. Berdo’a dan bersyukurlah kepada Allah  setiap mendapatkan nikmat-Nya, dan tidak bersikap mengingkari nikmat-Nya. 2). Pandangan saintis tentang  kehidupan semut adalah semut mampu bekerja sama membangun sarang mereka yang terdiri dari sarang-sarang kecil, Semut hewan yang berkoloni, bekerjasama, mempunyai aturan yang efektif dan efisien tertata rapi. Semut juga memiliki kecerdasan yang tinggi. Mereka membelah biji-bijian sebelum menyimpannya sehingga biji-bijian tersebut tidak tumbuh, biji-bijian yang tidak dapat dibelah akan mereka keluarkan secara rutin dari sarang mereka.

Downloads

Published

2025-03-18

How to Cite

Misnatun, & Muhammad Ruslan. (2025). Pendidikan Sosial dalam Kemukjizatan Semut: (Studi Analisis Tafsir Sains Q.S An-Naml Ayat 17-19 ). Qur’ania: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 1(1), 64–85. Retrieved from https://jurnalalkhairat.org/ojs/index.php/qurania/article/view/764

Issue

Section

Articles