KONSTRUKSI IDEAL MODEL PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM KERAGAMAN FAHAM KEAGAMAAN ISLAM

Authors

  • Moh. Dannur IAI Al-Khairat Pamekasan

DOI:

https://doi.org/10.32806/jkpi.v5i1.135

Keywords:

Konstruksi, pendidikan multicultural, faham keagamaan

Abstract

Penelitian ini menelaah dinamika gerakan keagamaan di Madura tepatnya di desa Sana Daja Kecamatan Pasean Kabupaten Pamekasan dalam membumikan kesadaran multikulturalisme, bagaimana proses eksternalisasi, objektifikasi dan internalisasi kesadaran multikulturalisme aliran keagamaan dalam masyarakat sehingga dapat melahirkan harmoni sosial pasca konflik yang terjadi 1965-1995. Penelitian menggunakan pendekatan etnografi, informan dalam penelitian ini adalah ketua aliran keagamaan, ketua kegiatan keagamaan dan tokoh serta masyarakat umum, informan ini dianggap mengetahui proses perubahan pola relasi antar aliran keagamaan di desa Sana Daja. Hasil penelitian ini memberikan beberapa kontribusi temuan: (1) bahwa ide multikultturalisme faham keagamaan mengalami proses ekternalisasi dengan adaptasi terhadap teks-tek agama (Al-Qur’an dan Hadist), sejarah, serta adaptasi terhadap nilai-nilai ukhuwah islamiyah. (2) proses objektifikasi diawalai dengan dealektika elit aliran keagamaan dan sosio-kultural disekitarnya sehingga melahirkan institusionalisasi dan habitulisasi. (3) internalisasi, proses ini membutuhkan peran keluarga dan kegiatan keagamaan, dalam proses ini setidaknya terdapat tiga motive yang mendasari yakni motive ideal, motive praktis dan motive kepentingan.

References

Ahmad Zainul Hamdi. (2018). Dinamika Hubungan Islam dan Lokalitas; Perebutan Makna Keislaman di Madura. Teosofi: Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran Islam.

A’la, A., Zamzami, M., Udin, N. H. W., & Aniq, A. F. (2018). Islamism in Madura: from religious symbolism and authoritarianism. JIIS Journal of Indoneian Islam, 12(2), 159–194.

A‘La, A., Zamzami, M., Udin, N. H. W., & Aniq, A. F. (2018). Islamism in Madura from religious symbolism to authoritarianism. Journal of Indonesian Islam, 12(2), 159–194. https://doi.org/10.15642/JIIS.2018.12.2.159-194

Arifin, S. (2014). Multikulturalisme dalam Skema Deradikalisasi Paham dan Gerakan Keagamaan Radikal di Indonesia. In P. A. I. C. on I. S. A. XIV. STAIN & 2014 Samarinda (Eds.), Islamic Jurisprudence in Resolving Contemporary Problems. Annual International Conference on Islamic Studies XIV.

Berger, P. L., & Luckman, T. (2018). Tafsir Sosial atas Kenyataan Risalah tentang Sosiologi Pengetahuan (Sebelas). LP3ES.

Berry, J. W., & Sam, D. L. (2003). Accuracy in scientific discourse. Scandinavian Journal of Psychology, 44(1), 65–68. https://doi.org/10.1111/1467-9450.00322

Budiwanti, E. (2021). Religion and Public Sphere : Revisiting Balinese Religious Tradition in the Island of Thousand Mosques Religion and Public Sphere : Revisiting Balinese Religious Tradition in the Island of Thousand Mosques. 1(October), 1–21.

Dannur, Moh. (2018). Tradisi pajengan sebagai representasi identitas masyarakat kelas bawah di desa sana daja. The 3rd Annual International Conference on Islamic Education 24-25 Februari 2018, 152–164.

Dike, D., Parida, L., & Welerubun, I. (2020). Teachers’ awareness on multicultural values and attitudes: A case of multicultural education in Indonesian elementary schools. Journal of Critical Reviews, 7(7), 823–830. https://doi.org/10.31838/jcr.07.07.151

Efni, M. (2013). ISLAM MADURA ( Resistensi dan Adaptasi Tokoh Adat atas Penetrasi Kyai di Madura ). Analisis, XIII, 1–26.

Fajarini, U. (2014). Potret Konflik Keagamaan Masyarakat Tangerang Banten Dan Resolusi Konflik Berbasis Multikulturalisme Dalam Islam. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, 14(2), 341. https://doi.org/10.21154/al-tahrir.v14i2.76

Fatimah, N. (2018). Gerakan Puritanisme Persatuan Islam di Kepulauan Sapeken-Sumenep Madura, 1972-2016. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 2(1), 71–85.

Hariyanto, E. (2012). GERBANG SALAM: Telaah Atas Pelaksanaanya Di Kabupaten Pamekasan. KARSA: Journal of Social and Islamic Culture, 15(1), 73–81.

Haryanto, J. T. (2012). Interaksi dan Harmoni Umat Agama. 20(1), 211–234.

Hasan, N. (2013). Dinamika kehidupan beragama kaum nahdiyin-Salafi di pamekasan madura. ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman, 8(1), 84–102.

Hefni, M. (2007). ( Studi Konstruktivisme-Strukturalis tentang Hierarkhi Kepatuhan dalam Budaya Masyarakat Madura ) Konsep Habitus : Memahami Dialektika. KARSA: Journal of Social and Islamic Culture.

James P. Spradley. (2006). Metode Etnografi (M. Z. Elizabeth, Ed.; Edisi Kedu). Tiara Wacana.

Kusuma, J. H., & Susilo, S. (2020). Intercultural and religious sensitivity among young Indonesian interfaith groups. Religions, 11(1), 1–22. https://doi.org/10.3390/rel11010026

Madura sebagai Serambi Madinah. (n.d.). Retrieved October 23, 2023, from https://www.viva.co.id/vbuzz/797829-madura-sebagai-serambi-madinah

Pribadi, Y. (2013). Religious networks in Madura: pesantren, Nahdlatul Ulama, and kiai as the core of santri culture. Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies, 51(1), 1–32.

Rahem, Z. (2018). MELACAK AJARAN MULTIKULTURAL PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM TRADISIONAL KOBHUNG / LANGGER. April, 539–550.

Rozaki, A. (2003). Menabur Kharisma Menuai Kuasa: Kiprah Kiai dan Blater sebagai Rezim Kembar di Madura. Pustaka Marwa.

Siyami, F. B. L., & Musawwamah, S. (2015). Problem Praktik Khuruj Bagi Anggota JamaAh Tabligh Di Madura. Al-Ihkam: Jurnal Hukum & Pranata Sosial, 10(1), 145–168.

Sumarna, C., Djubaedi, D., Fatimah, S., Mas’ud, A., Rosidin, D. N., & Hidayat, A. (2021). Multicultural Value of Education in Forming the Community’s Religious Attitude. International Journal of Recent Advancesin Multidisciplinary Topics, 2(8), 168–171.

Susanto, E., & Kunci, K. (2017). Perspektif Masyarakat Madura. Karsa, XI(1), 30–40.

Ulya, I. (2016). Pendidikan Islam Multikultural Sebagai Resolusi Konflik Agama Di Indonesia. Fikrah, 4(1), 20. https://doi.org/10.21043/fikrah.v4i1.1663

Wahyudi, J., & Wahid, M. (2015). Peminggiran Minoritas Dan Absennya Multikulturalisme Di Ranah Lokal (Studi Kasus Komunitas Muslim Syiah Di Sampang). JPP (Jurnal Politik Profetik), 3(1), 65–81.

Wardi, M. (2013). Tradisi Ter-Ater Dan Dampak Ekonomi Bagi Masyarakat Madura. Karsa, 21(1), 41–57.

Wijaya, H. (2018). Analisis Data Kualitatif Model Spradley. Research Gate, March, 1–9. https://www.researchgate.net/publication/323557072

Winarno, K. (2015). Memahami Etnografi Ala Spradley. Smart, 1(2), 257–265. https://doi.org/10.18784/smart.v1i2.256

Zamroni, Ilyasin, M., Baharun, H., & Tohet, M. (2020). Multicultural education in a religious life: Developing harmony among religions in southeast asia. Proceedings of the International Conference on Industrial Engineering and Operations Management, August, 3791–3801.

Downloads

Published

21-01-2024

How to Cite

Dannur, M. (2024). KONSTRUKSI IDEAL MODEL PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM KERAGAMAN FAHAM KEAGAMAAN ISLAM. Jurnal Konseling Pendidikan Islam, 5(1), 96–110. https://doi.org/10.32806/jkpi.v5i1.135